Peka, Ramah, Berkualitas

Anti - Mullerian Hormone

Pasangan yang sedang menjalani program hamil identic dengan melakukan beberapa test atau pemeriksaan sebelumnya. Terutama bagi Wanita biasanya akan dilakukan pemeriksaan kadar AMH atau Anti-Mullerian Hormone. Tapi sebenernya apa aitu kadar AMH apa sebenarnya fungsinya? Berkaitan dengan itu, apa saja mitos dan fakta terkait hormon yang satu ini?

Setiap pasien pasti memiliki banyak pertanyaan terkait pemeriksaan ini, beberapa diantaranya adalah Apakah benar kadar AMH hanya dimiliki oleh Perempuan saja? Kemudian, mitos atau fakta jika kadar AMH dapat dinaikkan dengan mengonsumsi suplemen tertentu? dan apakah kadarnya pada Perempuan dengan usia lanjut tetap sama dengan yang usia nya produktif?

Mari kita bahas disini :

Hormon AMH adalah hormon yang berfungsi untuk membentuk organ reproduksi. Pada pria, hormon AMH diproduksi testis sejak bayi hingga masa pubertas. Hal ini terjadi agar tubuh tidak membentuk organ reproduksi perempuan. Kadar hormon ini berangsur-angsur turun setelah masa pubertas. Sehingga, hormon ini juga ada pada laki laki yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan termasuk organ reproduksi nya, pada pertanyaan pertama dapat disimpulkan adalah Mitos jika kadar AMH hanya ada pada Perempuan.

Sementara pada perempuan, hormon AMH yang diproduksi ovarium sejak bayi hingga sebelum pubertas hanya sedikit. Kadar hormon AMH baru meningkat setelah wanita memasuki masa pubertas dan menurun setelah memasuki masa menopause. Kadar AMH yang normal pada wanita menandakan banyaknya sel telur yang dapat dibuahi. Sehingga usia yang makin bertambah, kadar AMH dapat ikut menurun, jadi pernyataan bahwa kadar AMH pada Perempuan usia produktif dan usia lanjut sama adalah Mitos.

Sebanyak 24 studi diikutkan ke dalam analisis dan hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D memengaruhi kadar serum AMH, tetapi efeknya bisa berlawanan tergantung pada status ovulasi wanita. Pada wanita yang berovulasi secara teratur dan tidak mengalami PCOS suplementasi vitamin D meningkatkan kadar AMH secara signifikan.

Sedangkan pada wanita dengan PCOS, di mana kadar AMH meningkat secara abnormal, suplementasi vitamin D mampu menurunkan kadar AMH ke rentang normal. Ini mencerminkan kemampuan vitamin D dalam memperbaiki proses perkembangan folikel. Hal ini pun konsisten dengan bukti-bukti dari berbagai uji klinis yang menunjukkan perbaikan kondisi wanita dengan PCOS setelah mendapatkan suplementasi vitamin D.

Sehingga, sebuah fakta bahwa dengan mengonsumsi suplementasi vitamin D dapat meningkatkan kadar AMH pada Wanita.